Waktu shalat 'Id dimulai dari terbit matahari sampai tergelincirnya.
Kedua shalat hari raya tersebut, hukumnya sunnat muakkad bagi laki-laki dan perempuan, mukim (penduduk setempat) atau musafir. Boleh dikerjakan sendirian dan sebaiknya dilakukan berjama'ah.
Tempat Pelaksanaan Shalat 'Id
Tempat pelaksanaan shalat 'Id lebih utama (lebih afdhol) dilakukan di tanah lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan. Abu Sa’id Al Khudri mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم - يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى
“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
An Nawawi mengatakan, “Hadits Abu Sa’id Al Khudri di atas adalah dalil bagi orang yang menganjurkan bahwa shalat ‘ied sebaiknya dilakukan di tanah lapang dan ini lebih afdhol (lebih utama) daripada melakukannya di masjid. Inilah yang dipraktekkan oleh kaum muslimin di berbagai negeri. Adapun penduduk Makkah, maka sejak masa silam shalat ‘ied mereka selalu dilakukan di Masjidil Haram.
Cara mengerjakannya shalat 'Id
a. Pada pagi hari tanggal 1 Syawal, sesudah kita menunaikan shalat shubuh dan sesudah kita mandi sunnah Hari Raya, lalu berangkatlah menuju mesjid atau tanah lapang dengan memperbanyak mengucapkan Takbir.
b. Setelah tiba di masjid, maka sebelum duduk, disunnahkan shalat tahiyatul masjid dua raka'at. Kalau di tanah lapangan tidak ada tahiyatul masjid, hanya duduklah dengan ikut mengulang-ulang bacaan takbir, sampai mulai shalat 'Id.
c. Lafazh / niatnya ialah sebagai berikut :
Jika shalat 'Idul Fitri :
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) ِللهِ تَعَالَى
"Ushalli sunnatal li’iidil fitri rak’ataini (makmumam/imaman) lillahita’aalaa” - " Allahu Akbar"
Artinya :
Aku niat shalat 'Idul Fithri dua raka'at (ma'mum) karena Allah Ta'ala''.
Jika shalat 'Idul Adha :
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةَ لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلّهِ تَعَــــــــالَى
"Ushalli sunnatan li'iidil adl-haa rak'ataini (makmumam/imaman) lillaahi ta'aala" - "Allahu Akbar"
Artinya :
Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.
d. Pada raka'at pertama : Sesudah niat mula-mula membaca takbiratul ihram kemudian membaca do'a iftitah, selanjutnya takbir 7 kali dan setiap habis takbir disunnahkan membaca tasbih :
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
"Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar."
Artinya :
Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar''.
Perlu diketahui, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah Ta’ala.
Setelah takbir 7 kali dan membaca tasbih tersebut, kemudian membaca Surat Al-Fatihah dan disambung dengan membaca yang disukai, dan lebih utama membaca Qaf atau surat Al-A'la (Sabbihisma Ribibikal a'la).
e. Pada raka'at kedua, sesudah berdiri untuk raka'at kedua membaca takbir 5 kali, dan setiap takbir disunnatkan membaca tasbih seperti tersebut pada raka'at pertama. Kemudian membaca suarat Al-Fatihah dan diteruskan dengan bacaan surat yang kita kehendaki, tetapi lebih utama membaca surat Al-Ghasyiah. Bacaan itu dengan suara yang nyaring. Imam menyaringkan yakni mengeraskan suaranya pada waktu membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat lainnya, sedangkan ma'mum tidak nyaring.
f. Shalat ini dikerjakan dua raka'at dan dilakukan sebagaimana shalat-shalat yang lain.
g. Khuthbah dilakukan sesudah shalat 'Id dua kali, yaitu pada khuthbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khuthbah kedua membaca takbir 7 kali dan pembacaannya harus berturut-turut.
h. Hendaknya dalam khuthbah 'Idul Fitri berisi penerangan tentang zakat fithrah dan pada hari raya Haji berisi penerangan tentang Ibadah haji dan hukum kurban.
Hal-hal yang dilakukan sebelum shalat 'Id :
- Pada hari raya disunnatkan mandi, dan berhias dengan memakai pakaian yang sebaik-baiknya dan menggunakan wangi-wangian yang dimilikinya.
- Disunnatkan makan sebelum pergi shalat pada hari Idul Fithri, tetapi pada hari raya haji disunnatkan tidak makan kecuali setelah shalat.
- Pergi untuk mengerjakan shalat dan pulangnya dari shalat hendaknya mengambil jalan yang berlainan.
- Takbiran :
- Pada hari raya Fithrah takbir dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam berdiri untuk mengerjakan shalat hari raya.
- Pada momen idul adha, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir. Takbiran dilaksanakan sejak ba'da shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyriq, yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah. Takbiran hari raya Idul Adha dilakukan tiap selesai shalat fadlu.
- Lafazh takbiran :
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
"Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allaahu akbar walillaahi hamdu. (3x)
Allaahu akbar kabiiraa, wal hamdu lillaahi katsiiraa, wasubhaanaliaahi bukratan wa-ashiilaa,
Laa ilaaha illallaahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiina walau karihalkaafi run.
Laa illaaha illallaahu wahdahu, shadaqa wa'dahu, wanashara ' abdahu, wa-a'azza jundahu wahazamal ahzaaba wahadahu.
Laa illaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamdu."
Artinya :
Allah Maha Besar (3 kali) Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah. Maha suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan iklash kami beragama kepadaNya, walaupun orang-orang kafir membenci, Tidak Ada Tuhan melainkan Allah sendiriNya, benar janjiNya, dan Dia menolong akan hambaNya, dan Dia mengusir musuh NabiNya dengan sendiriNya, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagiNya segala puji''.
Perlu diketahui bahwa pada hari “Idul Fitri dan Adha, anak-anak besar kecil - tua muda supaya meramaikannya, bahkan bagi wanita - wanita yang sedang haidpun dianjurkan keluar ke lapangan, sekalipun mereka tidak ikut shalat.
Nabi SAW bersabda :
"An Ummi'' Athiyyah Qaalat : Kunnaa nu'maru an nakhruja yaumal 'iidi - hattaa nakhrual bikra min khidriha hattaa nakhujal huyyadla - fayakun khalfan naasi, fayukabbirna bitakbiirihim wayad'uuna - bidu' aaihim yarjuuna barkatan dzaalikal yaumi wathuhratahu."
Artinya :
Dari Ummi ''Athiyah katanya : ''Kami diperintahkan pergi shalat hari Raya, bahkan anak - anak gadis keluar dari pingitannya. Juga perempuan - perempuan yang sedang haid (datang bulan) tetapi mereka hanya berdiri saja dibelakan orang banyak, dan turut takbir dan berdo'a bersama - sama dan mereka mengharapkan beroleh keberkahan dan kesucian itu''. ( H R Bukhari )
referensi: Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Drs. Moh. Rifa'i, 1976)
No comments:
Post a Comment