A. SIFAT-SIFAT ALLOH YANG WAJIB DIKETAHUI ADA 20 SIFAT
- Wujud artinya Ada
- Qidam artinya Sedia (adanya tidak didahului oleh sesuatu)
- Baqo’ artinya Kekal
- Mukholafatu Lilhawadisi artinya Tidak Menyerupai Sesuatu
- Qiyamuhu bi Nafsihi artinya Berdiri pribadi
- Wahdaniyat artinya Esa (satu)
- Qudrot artinya Kuasa
- Irodat artinya Berkemauan (Berkehendak)
- 'Ilmun artinya Mengetahui (berpengetahuan)
- Hayat artinya Hidup
- Sam’un artinya Mendengar
- Bashorun artinya Melihat
- Kalamun artinya Berbicara
- Kaunuhu Qodiron artinya Berkeadaan Yang Berkuasa
- Kaunuhu Muridan artinya Berkeadaan Yang Berkemauan
- Kaunuhu ‘Aliman artinya Berkeadaan Yang Berpengetahuan
- Kaunuhu Hayyan artinya Berkeadaan Yang Hidup
- Kaunuhu Sami’an artinya Berkeadaan Yang Mendengar
- Kaunuhu Bashiron artinya Berkeadaan Yang Melihat
- Kaunuhu Mutakalliman artinya Berkeadaan Yang Berbicara
B. SIFAT-SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH ADA 20 SIFAT (artinya TIDAK MUNGKIN Allah memiliki sifat-sifat ini, red.):
- Al-Adamun artinya Tidak Ada
- Al-Khudusun artinya Baru (ada permulaannya)
- Al-Fana’un artinya Berubah-ubah (tidak Kekal)
- Al-Mumasalatun lil Hawadis artinya Menyerupai Sesuatu
- Al-Ihtaju Lighoirihi artinya Tidak Berdiri Pribadi (berhajat kepada yang lain)
- Ujudil Syariki artinya Lebih dari Satu (berbilang)
- Al-‘ajzu artinya Tidak Berkuasa
- Al-Karohatu artinya Tidak Berkemauan (Terpaksa)
- Al-Jahlun artinya Bodoh
- Al-Mautun artinya Mati
- As-Shomamu artinya Tuli
- Al-‘Umyu artinya Buta
- Al-Bukmu artinya Bisu
- Kaunuhu ‘Ajizan artinya Berkeadaan Yang Tidak berkuasa
- Kaunuhu Mukrohan artinya Berkeadaan Yang Terpaksa
- Kaunuhu Jahilan artinya Berkeadaan Yang Bodoh
- Kaunuhu Mayyitan artinya Berkeadaan Yang Mati
- Kaunuhu Ashommu artinya Berkeadaan Yang Tuli
- Kaunuhu a’ma artinya Berkeadaan Yang Buta
- Kaunuhi Abkamu artinya Berkeadaan Yang Bisu
C. SIFAT JAIZ BAGI ALLOH SWT:
Allah berbuat apa yang dikehendaki. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
"warabbuka yakhluqu maa yasyaau wayakhtaaru..."
Artinya:
“Dan Tuhanmu menjadikan dan memilih barang yang dikehendaki-Nya”. (al-Qashash.68).
Allah menjadikan alam ini bukankah suatu keharusan. Apabila menjadi suatu keharusan, maka semua hawadits, maka tidak mungkin terjadi namanya. Apabila Tuhan menghendaki, maka terjadilah barang itu terwujud, dan apabila Allah tidak menghendaki, maka tidak pula terwujud.
Dari keterangan itu semuanya, ternyata Allah membuat atau tidak membuat segala sesuatu yang mungkin ini, hanyalah kemungkinan belaka. Sifat membuat alam ini atau tidak membuatnya adalah sifat JAIZ bagi Allah namanya. Artinya boleh jadi dikehendaki boleh jadi tidak. Apabila dikehendaki, diadakanlah dan terjadi; dan apabila tidak dikehendaki, tidak diadakan dan tidak terjadi.
Sumber: dari Gus Arland, dari Retno Wahyudiaty, SE. - Jakarta 2002, karya Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
No comments:
Post a Comment