Perlu diperhatikan bahwa sebelum mengerjakan shalat, kita harus bersuci baik dari hadas besar (mandi wajib) maupun hadas kecil (berwudhu). Perhatikan pula pakaian harus bersih dari najis, rapi dan menutup aurat (pakaian lengkap dengan kain sarung atau celana panjang bagi laki-laki, atau mengenakan mukena bagi perempuan). Dan akan lebih baik jika pakaian yang dikenakan adalah jenis pakaian yang disunahkan oleh Rasullullah SAW.
Berikut ini adalah gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan shalat
1. Bersiap Hendak Shalat
Berdiri tegak menghadap kiblat dan berniat mengerjakan shalat. Niat cukup diqashadkan (dihadirkan) dalam hati, tidak harus diucapkan. Bila ingin lebih sempurna, maka niat tersebut dapat dilafazkan.
Misalnya niat shalat subuh (2 raka'at)
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
"Ushollii fardhosh shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala"
Artinya :
Aku berniat shalat fardu Shubuh dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala
Untuk niat-niat shalat fardhu lainnya dapat dibaca pada tautan/link berikut ini.
2. Tabiratul Ihram
Lalu mengangkat kedua belah tangan serta membacaan takbiratul ihram, dengan cara:
Telapak tangan dibentangkan secara sempurna dan tidak menggenggam
Jari-jari telapak tangan tidak terlalu lebar dan tidak terlalu rapat
Telapak tangan dihadapkan ke kiblat dan diangkat setinggi pundak atau telinga dan mengucap Takbiratul Ihram
الله اكبر
"Allaahu akbar"
Artinya:
Allah Maha Besar.
3. Bersedekap
Setelah takbiratul ihram, kedua tangan bersedekap dengan posisi tangan kanan di atas tangan kiri, kemudian membaca do'a iftitah.
Do'a iftitah
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Artinya :
Allah Mahabesar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah, pujian yang banyak, dan Mahasuci Allah di waktu pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin .Sesungguhnya shalat ku, ibadah ku, hidup ku dan mati ku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh Alam. Tak ada sekutu bagi - Nya dan dengan itu aku diprintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.
Ada juga bacaan doa iftitah yang berbeda dari bacaan di atas lafadz bacaannya adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
Artinya :
Ya Allah, jauhkanlah aku daripada kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari segala kesalahan dan dosa bagaikan bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku dengan air, dan air salju yang sejuk.
Beberapa bacaan do'a iftitah lainnya dapat dilihat dalam artikel yang berjudul Do'a Iftitah yang Diajarkan Nabi
4. Membaca Surah Al Fatihah
Selesai membaca do'a iftitah, masih dalam keadan bersedekap kemudian membaca surat Al Fatihah
Surah Al Fatihah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Alhamdulillahi rabbil alamin,"
"Arrahmaanirrahiim"
"Maaliki yaumiddiin,"
"Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin,"
"Ihdinashirratal mustaqim,"
"Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin,"
"Aamiin"
Artinya:
- Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
- Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
- Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
- Yang menguasai di Hari Pembalasan.
- Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
- Tunjukilah kami jalan yang lurus,
- (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
5. Membaca Surah Pendek atau Ayat-ayat Al Qur,an
Selesai membaca Al-Fatihah, masih dalam keadan bersedekap pada rakaat yang pertama dan kedua bagi orang yang Shalat sendirian atau imam, disunahkan membaca surah atau ayat Al-Qur'an.
Surah-surah pendek yang dibaca dalam shalat misalnya:
Surat An-Naass (Manusia) (diturunkan di Makkah, 6 Ayat)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
مَلِكِ النَّاسِ
إِلَٰهِ النَّاس
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاس
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"Qul a'uudzu birabbi nnaas"
"Maliki nnaas"
"Ilaahi nnaas"
"Min syarri lwaswaasi lkhannaas"
"Alladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas"
"Mina ljinnati wannaas"
Artinya:
- Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
- Raja manusia.
- Sembahan manusia.
- Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,
- Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
- Dari jin dan manusia.
6. Rukuk
Selesai mernbaca surah, lalu mengangkat kedua belah tangan. setinggi telinga seraya membaca "Allaahu Akbar," (takbir) kemudian rukuk (badan membungkuk, kedua tangannya memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata).
Setelah posisi rukuk cukup sempurna bacalah tasbih sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal ‘azhiimi wabihamdih" (3 kali)
Artinya:
Maha Suci Tuhan Yang Mahaagung serta memujilah aku kepada-Nya. (3 kali)
7. Bangkit dari Rukuk
Setelah selesai rukuk, terus bangkitlah tegak dengan mengangkat kedua belah tangan setentang telinga, seraya membaca:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
"Sami’allahu liman hamidah"
Artinya:
Allah mendengar orang yang memuji-Nya
8. I'tidal
Selanjutnya pada saat berdiri tegak (i'tidal) terus membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
"Sami’allaahu liman hamidah, rabbanaa walakal hamdu"
Artinya:
Allah mendengar akan sesiapa yang memuji-Nya. Hai Tuhan kami, kepada Engkaulah segala pujian.
Catatan:
Pada saat i'tidal ini ada juga pendapat yang menyatakan posisi tangan bersedekap.
9. Sujud
Setelah i`tidal terus sujud (tersungkur ke bumi) dengan meletakkan dahi ke bumi dan ketika turun seraya membaca “Allahu Akbar”.
Setelah posisi sujud cukup sempurna membaca tasbih sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal a’laa wabihamdih" (3 kali)
Artinya:
Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji (3 kali)
10. Duduk Antara Dua Sujud
Setelah sujud kemudian bangkit untuk duduk antara dua sujud serta membaca "Allaahu akbar". Posisi duduk ini kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki.
Pada saat duduk antara dua sujud membaca:
رَبِ ّاِغْفِرْلِيِ وَارْحَمْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَاِفِنيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
"Rabbighfirlii warhamnii warfa’nii wajburnii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii"
Artinya:
Ya Allah ! ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan angkatlah darjatku dan cukuplah segala kekuranganku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan sejahterakanlah aku dan berilah keampunan padaku.
11. Sujud Kedua
Sujud kedua, dikerjakan seperti pada waktu sujud yang pertarna, baik caranya maupun bacaannya.
Jika selesai sujud maka shalat sudah terhitung satu rakaat.
Setelah sujud kemudian bangkit berdiri seraya membaca "Allaahu akbar" kembali bersedekap untuk menjutkan rakaat berikutnya. Namun jika shalat hanya satu rakaat, misalnya pada saat shalat witir, maka langsung dilanjutkan dengan tahiyyat akhir.
12. Duduk Tasyahud/Tahiyyat Awal
Pada rakaat kedua, setelah selesai sujud kedua, kalau shalat kita tiga rakaat atau empat rakaat, maka pada rakaat kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud tahiyat awal, dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki.
Namun jika shalat hanya dua rakaat, misalnya pada saat shalat subuh, maka langsung dilanjutkan dengan tahiyyat akhir.
Bacaan Tasyahud/Tahiyat Awal
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد
"Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma sholli ‘alaa Muhammad."
Artinya:
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Ya Allah aku bersumpah dan berjanji bahwa tiada ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau ya Allah, dan aku bersumpah dan berjanji sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan-Mu Ya Allah. Ya Allah, limpahkan shalawat-Mu kepada Nabi Muhammad.
13. Duduk Tasyahud/Tahiyyat Akhir
Pada rakaat kedua, setelah selesai sujud kedua, kemudian duduk tasyahud/tahiyyat akhir.
Bacaan tasyahud/tahiyat akhir ialah seperti tahiyat awal yang ditambah dengan shalawat atas keluarga Nabi Muhammad. Lafadz lengkap tahiyyat akhir adalah sebagai berikut:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد
"Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid."
Artinya:
Sebagaimana telah engkau beri rahmat kpada Nabi-Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Bahwasanya Engkau, Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat Mulia di seluruh alam.
14. Salam
Selesai tahiyat akhir, kemudian salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri dengan membaca:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
"Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah."
Artinya:
Keselamatan dan rahmat buat Anda sekalian.
Pada saat membaca salam yang pertama, maka wajah kita menengok ke kanan, dan pada saat membaca salam yang kedua wajah kita menengok ke kiri.
Dengan salam ini maka berakhirlah sholat kita.
Setelah anda selesai melaksanakan shalat fardhu sebaiknya anda teruskan dengan berzikir serta membaca do'a.
Untuk do'a setelah shalat fardhu dan penjelasan mengenai shalat-shalat sunnah dapat dibaca pada tautan/link berikut ini.
referensi: Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Drs. Moh. Rifa'i, 1976)
sumber gambar : tamanpendidikanalquran.wordpress.com
sumber gambar : tamanpendidikanalquran.wordpress.com
No comments:
Post a Comment